MASA SEKOLAH DI SMA 1 TONGKUNO
Hallo teman-teman apa
kabar ada hari ini? Saya harap kita semua bisa selalu dalam keadaan yan sehat
selalu, ok well teman-teman sebeluum saya lebih lanjut tentang tulisan saya
terlebih dahulu saya akan kenalin diri saya dulu karena saya baru pertam kalli buat
tulisan diblog, namaku La Ode Rifaldi Nedan Prakasa, hehe panjangkan?? Oke kalo
gitu kamu bisa panggil saya Aldhy, atau sapa aja Al, biar dikirain Al Ghazali.
Saya
asal dari Wakuru ada yang tau tempat itu, pasti belum tau kan? Wakuru adalah
salah satu nama daerah di Muna, Sulawesi tenggara , sekarang sudah taukan? Boleh
dikatakan Muna tak semegah Jakarta dan tak seindah Bali, tapi jujur secara
pribadi saya bangga terlahir di tanah Muna, dimana tempat saya
dilahirkan,daerah yang selalu menjujung tinggi nilai adat dan norma-norma yang
berlaku. Yang masih kental dengan logat “Kune” dan “Laydi” jangan ngaku orang Muna
kalo nggak tau arti kedua kata itu hehe.
Kali
ini saya ingin bahas tentang kisah masa sekolah saya dulu, soalnya saya lagi
pengen share pengalaman tentang sekolah saya dulu dan teman – teman kalau pengen
share tentang sekolah kalian boleh kok nanti bercerita di kolom komentar.
SMA
1 Tongkuno adalah salah satu sekalah negeri yang ada di Muna, Sekaligus menjadi
pencentak insan-insan cendekia untuk wilayah wakuru dan sekitarnya. Sekolah
dengan berbagai macam prestasi yang pernah di raih. Pertama kali ketika masuk
di sekolah ini saya bertemu dengan senior-senior yang luar biasa dengan pola pikir
kritis walau terkadang agak alay misalnya kak Angi, kak Majid, kak Aning dll,
dengan teman – teman yang ramah dan mempunyai solidaritas tinggi, Dita, Wanto,
Faris, Herman, Tia, Venny, Irma, Sarli, Sarni, Yuyut dan teman – teman angkatan
016 lainnya , Hai apa kabar kalian sekarang, seseorang di sini merindukan
kalian. Selain itu satu hal yang membuat saya nyaman sekolah disini adalah
karena memiliki tenaga pendidik yang luar biasa, para guru yang tak kenal kenal
pamrih selalu mengajarkan kami dengan penuh rasa tanggung jawab, Pak Radio yang
kental dengan cara belajar yang santai tapi serius dan selalu memiliki
cerita-cerita yang mengisnpirasi setiap harinya, Pak Nas yang punya selalu
memotivasi kami untuk menjadi lebih baik, Pak Kamar walaupun dengan gaya
mengajarnya yang super serius namun kami paham itu semua untuk kebaikan kami
dimasa depan, Pak Tumbu guru dengan hati yang luar biasa kasih sayangnya kepada
murid-muridnya patut di acungi jempo dan semua guru guru yang tidak bisa saya deskripsikan
satu-satu,
Namun
satu hal yang membuat saya selalu dicap buruk disekolah ini adalah salah satu
peraturan yang sulit untuk saya patuhi yaitu “terlambat”, terlambat adalah hal
yang selalu saya lakukan tiga kali semimggu atau mungkin lebih, namun bukan cuma
saya seorang yang selalu terlambat hampir semua teman teman saya satu satu
kompleks tempat tinggal selalu terlambat bersama seakaan ada ikatan batin dalam
diri kita masing – masing untuk terlambat, Sarni, Sarli, Dita, Ema di hukum
bersama seakan sudah menjadi rutinitas kami, sebenarnya banyak juga siswa lain
yang sering terlambat namun mereka punya maneuver yang luar biasa untuk
mengatasi itu yakni lompat pagar, namun apa daya kami yang tak pandai lompat
pagar, terpaksa harus mengalami nasehat yang hampir sama setiap harinya, di
jemur berjam-jam, di latih ala militer, fisik dan mental kami diuji namun kami
sudah biasa dengan semua itu.
Selalin
itu adalah kabur kekantin pada saat jam belajar, memang kadang ada guru yang
menanbah-nambah jam pekajarannya yang membuat kami sering melakukan pelanggaran
yang satu ini, namu itu semua kami lakukan untuk mengisi perut kami yang lapar,
jadi terpaksa diam – diam keluar satu persatu ke kantin favorit kami yaitu “Mama
Karimah” di situlah tempat kami nongkrong berjam-jam sampai lupa kalo kelas
sudah di mulai dan terpakasa kami harus di hukum lagi.
Namun
Semenjak mendekati ujian nasional kami mulai menghindari kebiasan kebiasaan
itu, kami mulai fokus pada study kami, full days school di terapkan dimana
sekaloh pagi sampai sore ditambah kelas malam, karena kami semua punya
cita-cita yang ingin kami raih di masa depan, kami ingin masuk perguruan tinggi
favorit kami, kami ingin menjadi orang
yang berguna bagi Bangsa dan Negara, yang bisa membahagian kedua orang tua dan
orang-orang yang kami sayangi.
Mungkin
sampai disini dulu cerita saya saat ini, ini hanyalah sekedar suka duka saya
semenjak tercatat sebagai siswa SMA 1
Tongkuno, sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya.
Bagus tulisanya aldi ��
BalasHapusBagus tulisanya aldi ��
BalasHapusMakasih banyak yah...
Hapus